Jumat, 03 Agustus 2012

Kemarin waktu bina iman di sekolah, ada tema tentang Kebahagiaan yang membuat saya tertarik untuk mendengarkan dan menyimaknya. Berikut saya akan kutip di blog ini..

KEBAHAGIAAN: 

Bisa jadi ,memang tidak ada pakaian yang bernama kebahagiaan. Sebab kebahagiaan seringkali tak membutuhkan apapun, kecuali perasaan itu sendiri. Rasa itu hadir, dalam bentuk- bentuk sederhana, dan dalam wujud- wujud yang bersahaja. Seringkali memang, kebahagiaan tak hadir dalam istana- istana megah, penghasilan kita, dan mewahnya rumah kita. 
Seringkali malah, kebahagiaan hadir dalam kesederhanaan, pada kebersahajaan. Rasa itu mnuncul pada rumha rumah kecil pada saat orang- orang di dalamnya mau mensyukuri keberadaan rumah itu. Kebahagiaan itu memang adanya di hati, di dalam kalbu ini. Asalkan kita mau mensyukuri apa yang kita punyai, dan yang kita miliki.

Terkadang kita butuh luka untuk menjadi tegar.
Butuh derita untuk mengerti makna hidup.
Butuh hinaan untuk menjadi kuat.
Butuh hati yang hancur untuk mengerti caranya bangkit.
Dan yang paling penting adalah kita butuh Dia, Sang juru selamat untuk menjadikan semua indah pada waktunya.

Bagi orang gurun air sangat berharga.
Bagi orang kutub matahari sangat berharga.
Bagi orang Jepang waktu sangat berharga.
Bagi Tuhan Yesus, kamulah yang paling berharga, karena kamu ditebus bukan dengan emas perak, tapi dengan  Darah Penebus, Darah Domba Allah, Darah Tuhan Yesus Kristus.

BELAJAR DARI TIGA HAL

3 HAL TIDAK AKAN PERNAH KEMBALI : WAKTU, PERKATAAN, KESEMPATAN
3 HAL YANG MENGHANCURKAN : KEMARAHAN, KESOMBONGAN, DENDAM
3 HAL TIDAK PERNAH KEKAL : HARTA, KEDUKAAN, POPULARITAS
3 HAL TIDAK BOLEH HILANG : KASIH, SUKA CITA, DAMAI SEJAHTERA
3 HAL MEMBUAT KITA BERHARGA : KOMITMEN, RENDAH HATI, KERJA KERAS
3 HAL YANG MEMBUAT KITA BERTAHAN HIDUP : IMAN, PENGHARAPAN, KASIH

Kasih itu dibentuk bukan saat berada di tempat yang penuh perhatian, tapi di tempat yang ada penolakan.
Pengharapan itu dibentuk bukan saat berada dalam kepastian, tapi dalam keraguan.
Iman itu diberntuk bukan saat berada dalam kenyamanan, tapi dalam penderitaan.

Begitu cara Tuhan membentuk kita, ketika menerima sesuatu yang buruk ingatlah saat ketika kita menerima yang baik.
Hidup ini sama seperti sebuah perlombaan, ibarat Tuhan adalah komando atau pejokinya...
Jika kita menjalani sakit dan berproses dalam kehidupan, berpikirlah "Tuhan ingin kita jadi pemenang.."